Timer

Senin, April 12, 2010

Happy Birth Day

Tuhan, berapakah sisa umurku?
Apakah setahun lagi?
Sepuluh tahun lagi?
Atau malah sisa sehari?

Tuhan, marahkah Engkau padaku?
Karena usia yang Engkau beri, aku isi dengan dosa-dosa
Dengan kesia-siaan, berulang-ulang…

Tuhan, aku tau Engkau sayang padaku
Hingga Engkau beri aku detik ini,
menit ini, hari ini…
Begitu sayangnya Engkau padaku,
Hingga Engkau beriku kesempatan
berulang-ulang…

Tuhan, kalau memang ini perbuatan baik,
Sekali-kalinya yang bisa kulakukan dalam hidupku,
Ijinkanlah aku berterima kasih padaMu
Terima kasih atas umurku…

Puisi ini aku pake buat Ultahku yang tinggal setengah bulan laghe

Saya Belajar

Saya belajar,
bahwa tidak ada yang instant atau serba
cepat di dunia ini, semua butuh proses
dan pertumbuhan, kecuali saya ingin
sakit hati...

Saya belajar,
bahwa saya harus memilih apakah
menguasai sikap dan emosi atau sikap dan
emosi itu yang menguasai diri saya...

Saya belajar,
bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi
itu bukan berarti saya harus benci dan
berlaku bengis...

Saya belajar,
bahwa kata-kata manis tanpa tindakan
adalah saat perpisahan dengan orang yang
saya cintai...

Saya belajar,
bahwa orang-orang yang saya kasihi
justru sering diambil segera dari
kehidupan saya...

Saya belajar,
bahwa saya harus belajar dari kesalahan
yang pernah saya lakukan dan hidup untuk
masa depan, bukan terus menerus melihat
ke masa lampau...

Saya belajar,
bahwa cinta itu memberi dan mengerti
tanpa harus diberi dan dimengerti...

Saya belajar,
bahwa apa yang kita inginkan tidak
selalu sesuai dengan apa yang kita
butuhkan, dan kita harus berlapang dada
untuk menerimannya...

Teman

Teman,
kata sederhana yang tidak mudah ditemukan dalam kenyataan

Teman,
tak semua yang dekat bisa berlabelkannya

Teman,
ada kerinduan untuk selalu dapat bertemu dengan sosok sepertinya

Pernahkah kau temukan seseorang yang
senantiasa setia di sisimu
kala kau jatuh dan hilang asa.

Pernahkah kau dapati sesosok makhluk
yang selalu tahan mendengar kisahmu
kala angin membawa berita-berita busuk tentangmu.

Pernahkah handphone berdering di tengah malam,
hanya untuk sebuah kalimat pendek
"Apa Kabar Imanmu Malam ini ?"

Pernahkah kau tangkap butiran air mata
yang disembunyikan, sehabis doa panjang
yang padanya terselip namamu.

Dialah teman sejatimu

Sumber : Dari website

Dan Waktu

kau tahu?
berapa juta detik aku telah berdiri
mulai teriak, merangkak, melangkah
untuk setiap debar jantung
untuk semua nafas yang terhembus
waktuku tak mampu surut
barang setapak

aku rindu pulang
kembali ketika aku masih menjadi satu dari sejuta
kembali ke tempat kelam
diantara delapan belas purnama

waktu tak pernah membuatku menang
bahkan ketika semua mengantarkan ku pergi
hingga aku tinggal sendiri
semua debar itu terasa
dari peluh yang banjir lagi membara
tak juga aku menang

ketika waktu mengantarkan
saat gunung telah lepas
dan lautan telah kering
ketika kita semua bertelanjang
aku tidak juga menang

menang membuatku berhenti
kalah membuatku berlari
aku cuma ingin tersenyum
diakhir waktu

Sumber : Miles

AYAH

Ayah.
Masih jelas terbayang kerut diwajahmu,
Masih terbayang tatapan tajam kedua bola matamu
Seolah melihat apa yang ada disana
Jauh disana dibalik bumi.

Engkau mampu membakar semangat kami
Semangat kami, anak-anakmu
Engkau mampu membakar hati kami
Hati kami, anak-anakmu
Berlomba, berpacu membangun negeri
Berpacu membangun moral dan akhlak dinegeri ini

Kini
Kami hanya dapat menatap wajahmu dalam bingkai kayu
Bingkai kayu berlapis kaca
Tergantung didinding putih bersih.
Seputih keikhlasan yang telah kau berikan.

Ayah
Hanya doa yang terpanjatkan
Doa kepada Allah yang maha pengasih dan penyayang.
Ya Allah, ampunilah dosa kedua orang tuaku
Sayangilah dia sebagaimana dia menyayangi sejak kecil
Ya Allah, berikanlah tempat yang terbaik,
Tempat yang terindah baginya disisiMu
Amien ya rabbal alamien.

Sumber : Miles

ANDAI BESOK AKU BERTEMU TUHAN

Mungkin ngga sepantasnya aku mengucapkan atau punya keinginan seperti itu tentang Tuhan, Memang aku ngga ada kata2 yang lebih pantas selain pengen bertemu Tuhan, aku sangat sedih saat tanggal 7 april kemaren, dimana aku di telpon ama saudaraku yang berada di Malang dan di marahi sejadi- jadinya, bukan hanya kakak ajha yang marahi namun juga orang tua kandungku, aku ngga tau apa sesungguhnya yang ada dalam hati mereka, aku kertja sampai ngga pulang juga demi mereka, apa memang aku dah ngga di anggap anak atau saudara hingga aku selalu di pojokkan kayak begini, akibat kejadian itu aku malas makan n jatuh sakit, aku ngga masalah sakit bahkan seandainya aku harus cepat ketemu Tuhan asal semua orang di rumah merasa tenang dan ngga terbebani dengan adanya aku di dunia ini. 

Seperti kata2ku yang dulu aku buat mainan bakalan menjadi kenyataan, aku akan segera bertemu Tuhan, masak hanya karena aku pulang lalu ngga mampir ke rumah, lalu aku mendapat omelan yang seperti itu, yang bikin hati dan telingaku panas, aku merasa di dunia ini sudah ngga ada lagi orang yang patut aku jadikan sebagai tempat buat aku berlabuh dan menaruh curhat kala aku mendapat masalah, coz aku ngerasa bahwa semua telah menjauh dari aku.
Jika aku boleh meminta pada Tuhan aku ingin bertemu secepatnya dan tinggal bersama dengan dia dan ngga mau laghe kembali ke bumi, aku merasa hanya DIA saja yang mengerti sungguh masalah dan hidupku, aku ngga pernah merasa sendiri, ngga ada sedih, aku ngga pernah menangis kala ada masalah, apa doaku bisa dikabulkan oleh Tuhan. Pernah dalam hatiku ingin sekali meninggalkan semua yang ada didunia ini.
Andai aku bertemu dengan Tuhan besok aku akan mengucap syukur, n’ yang pasti aku ngga ingin orang yang ada disekitarku merasa kehilangan aku, aku juga ngga mau membuat mereka repot akan kepergianku, karena bagaimanapun aku saat hidup sudah banyak membuat repot, saat aku mati aku ngga mau masih membuat repot semuanya. Sungguh dalam hatiku saat ini tengah sakit banget saat aku di marahin ama orang tua, sudah gitu ama temen2 disini aku malah di diemin tanpa tau masalah yang pasti.

Sebenarnya apa salahku, tolong sampaikan biar aku bisa, aku jadi mikir negative terus buat masalah ini, maafin lok aku juga harus diem balik ke semuanya n aku juga ngga terlalu mikir orang di kampong, anggap aku sudah meninggal n ngga akan pernah kembali kedepan kalian

MAAFKAN AKU KAKEK


Banyak masalah yang tengah aku hadapi, juga banyak sekali dari masalah tersebut yang belum dapat aku selesaikan, mungkin hanya mujizat yang dapat mengubah itu semua, namun yang menjadi pertanyaanku sampai kapan aku dapat menunggu mujizat tersebut terjadi dalam hidupku ini. Saat aku berada di kampong seminggu yang lalu aku mendapati kakek yang baik buatku tengah terbaring lemes ‘n kayaknya dah nunggu ajal buat kedatangan Malaikat, namun aku lepaskan do’a padanya dan member kabar bahwa hidupnya masih dapat luput dari musibah, aku terpaksa menjual barang yang selama ini aku dapatkan dari jerih keringat ku sendiri, namun semua aku ikhlaskan asal aku dapat melihat kakek bisa sembuh dan menjaga serta bercanda dengan cucu dan cicitnya semua.
Aku sangat senang bisa membantu keluarga dari kakekku, namun yang menjadi masalah adalah kakek mau menuruti semua keinginanku, namun aku juga harus menuruti satu keinginannya yang mana menurutku keinginan tersebut sungguh tidak adil buatku. Aku memang punya keinginan buat menjadi keimananku sama dengan semua orang yang ada dalam keluargaku tersebut, namun aku menunggu waktu yang pas, kakek ternyata mau menagih semua apa yang aku omongkan dahulu. Kakek mau di operasi asal aku mau seiman dengan dia, aku jadi makin pusing ‘n gak taw harus ngapain, sungguh pilihan yang teramat sulit buatku. Aku ngga mau menurut nantinya kesembuhan kakekku jadi taruhan, aku menurut aku belum siap, apa aku harus berbohong. Untungnya setelah pihak keluarga besar berunding di temukan jalan terbaik, dan kini kakek bisa menjadi sembuh kembali. Aku hanya ingin minta maaf buat kakek, karena saat operasi di lakukan aku ngga bisa mendampingi, aku saying sama kakek, namun aku juga harus tanggung jawab dalam pekerjaanku.
 Setiap hari aku selalu mengucap syukur kepada Tuhan karena member kesembuhan buat kakekku, dalam 3 hari kedepan ini kakek akan diperbolehkan pulang, aku ngga mau kakek selalu mencariku, sekalipun aku jauh dari semua saudara yang berada di kampong, namun hatiku ada buat semuanya, untuk kesekian kalinya aku ingin agar semua keluarga dapat diberi kesehatan yang cukup dari Tuhan, Tolong ya Tuhan jangan keluargaku yang di beri sakit penyakit jika aku yang banyak melakukan dosa, aku ingin mengganti semua sakit penyakit dari mereka seperti Engkau telah menbus semua sakit penyakit dan dosa dari semua umat manusia agar kami semua selamat, aku ingin Orang tua di rumah mau mengampuni aku sekalipun aku telah lama tak menginjakkan kakiku, aku percaya bahwa Tuhan maha tau buat semua itu




Banyuwangi, 12 april 2010
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management